Bagi Anda yang sedang hamil, pakah Anda percaya bahwa Saat Hamil Kurang Makan Daging Anak Jadi Cengeng?Menarik disimak berita berikut yang saya temukan saat browsing pagi ini, apa benar kalau Saat Hamil Kurang Makan Daging, Anak Jadi Cengeng?
======================================
======================================
Nutrisi yang seimbang sangat penting bagi ibu hamil untuk menunjang pertumbuhan otak bayi di dalam kandungan. Jika sang ibu kurang
makan daging selama mengandung, kelak bayi yang dilahirkannya cenderung lebih rewel dan gampang menangis. Menurut sebuah penelitian di Belanda, asupan vitamin B12 selama hamil mempengaruhi kecenderungan bayi untuk menangis. Dikutip dari Dailymail, (22/3/2011), kecukupan vitamin B12 selama dalam kandungan membuat bayi jarang mengalami colic atau kondisi yang membuatnya menangis sepanjang hari.
Bagi janin, vitamin B12 sangat penting peranannya dalam pembantukan sel-sel otak dan susunan saraf pusat. Kekurangan nhutrisi tersebut bisa memicu gangguan produksi melatonin, yakni hormon yang mengatur siklus biologis atau circadian rythm termasuk di antaranya pola tidur.
Terganggunya siklus biologis akan menyebabkan bayi lebih sering merasa gelisah, tidak tenang dan gampang menangis. Kadang-kadang bayi tersebut menangis sepanjang hari tanpa alasan yang jelas, sehingga orangtuanya menganggap si bayi sedang rewel.
Penelitian yang dilakukan terhadap 4.000 ibu hamil ini menunjukkan, asupan
vitamin B12 yang rendah menyebabkan bayi yang lahir rata-rata menangis lebih
dari 3 jam/hari. Sementara itu, ibu hamil yang mendapat asupan tinggi cenderung melahirkan bayi yang 3 kali lebih tenang.
Daging merah maupun daging ayam hanyalah beberapa di antara sekian banyak
makanan yang kaya akan kandungan vitamin B12. Keduanya relatif paling aman bagi ibu hamil dibandingkan sumber vitamin B12 lainnya, misalnya kerang, hati, keju dan telur mentah.
Karena lebih banyak ditemukan pada sumber manakan hewani, defisiensi atau
kekurangan vitamin B12 lebih sering dialami oleh vegetarian. Gejala defisiensi
vitamin B12 antara lain ditandai dengan anemia atau kurang darah, letih lesu,
kurus dan konstipasi atau susah buang air besar.
makan daging selama mengandung, kelak bayi yang dilahirkannya cenderung lebih rewel dan gampang menangis. Menurut sebuah penelitian di Belanda, asupan vitamin B12 selama hamil mempengaruhi kecenderungan bayi untuk menangis. Dikutip dari Dailymail, (22/3/2011), kecukupan vitamin B12 selama dalam kandungan membuat bayi jarang mengalami colic atau kondisi yang membuatnya menangis sepanjang hari.
Bagi janin, vitamin B12 sangat penting peranannya dalam pembantukan sel-sel otak dan susunan saraf pusat. Kekurangan nhutrisi tersebut bisa memicu gangguan produksi melatonin, yakni hormon yang mengatur siklus biologis atau circadian rythm termasuk di antaranya pola tidur.
Terganggunya siklus biologis akan menyebabkan bayi lebih sering merasa gelisah, tidak tenang dan gampang menangis. Kadang-kadang bayi tersebut menangis sepanjang hari tanpa alasan yang jelas, sehingga orangtuanya menganggap si bayi sedang rewel.
Penelitian yang dilakukan terhadap 4.000 ibu hamil ini menunjukkan, asupan
vitamin B12 yang rendah menyebabkan bayi yang lahir rata-rata menangis lebih
dari 3 jam/hari. Sementara itu, ibu hamil yang mendapat asupan tinggi cenderung melahirkan bayi yang 3 kali lebih tenang.
Daging merah maupun daging ayam hanyalah beberapa di antara sekian banyak
makanan yang kaya akan kandungan vitamin B12. Keduanya relatif paling aman bagi ibu hamil dibandingkan sumber vitamin B12 lainnya, misalnya kerang, hati, keju dan telur mentah.
Karena lebih banyak ditemukan pada sumber manakan hewani, defisiensi atau
kekurangan vitamin B12 lebih sering dialami oleh vegetarian. Gejala defisiensi
vitamin B12 antara lain ditandai dengan anemia atau kurang darah, letih lesu,
kurus dan konstipasi atau susah buang air besar.
Source:detik.com