Masturbasi untuk beberapa orang dianggap hanya sebagai pemenuh kebutuhan biologis saja. Tetapi banyak orang yang menganggapnya tabu. Terlepas dari berbagai pro dan kontra, research dilakukan untuk mengetahui berbagai alasan orang melakukan masturbasi. Posting artikel berikut bukanlah bermaksud mengungkapkan porno aksi, melainkan fakta yang ditemukan dalam research.
=================================================
Meski tak sedikit yang menentang dengan alasan menyalahi kodrat, masturbasi tetap banyak dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Ada banyak alasan yang mendasarinya, mulai dari tidak punya pasangan hingga sekedar mengisi waktu luang.
Menurut survei yang dilakukan National Health Laboratory Service (NHLS) pada tahun 1994, lebih dari 90 persen laki-laki dan sekitar 65-89 persen perempuan pernah masturbasi minimal 1 kali seumur hidupnya. Kelompok usia 25-54 tahun lebih banyak melakukannya dibandingkan usia 18-24 tahun.
Tidak semua menganggap masturbasi sebagai kebutuhan yang rutin harus dipenuhi, beberapa hanya melakukannya sekali waktu karena terpaksa. Terbukti dari seluruh responden yang disurvei, hanya 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan yang pernah masturbasi dalam setahun terakhir.
Selain itu, masturbasi juga tidak melulu dilakukan laki-laki atau perempuan lajang yang belum punya pasangan. Survei tersebut mengungkap, 85 persen laki-laki menikah dan 45 persen perempuan menikah juga pernah melakukan masturbasi dalam setahun terakhir.
Jika bukan karena masih lajang atau karena kecanduan, tentu ada alasan lain yang mendasari orang melakukan masturbasi. Beberapa alasan yang terungkap dalam survei tersebut adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Houghton.edu, Selasa (5/4/2011).
Sementara itu, sebagian orang juga punya alasan untuk sama sekali tidak melakukan masturbasi. Selain karena menganggap masturbasi menyimpang dari norma tertentu yang diyakininya, sebagian orang juga terpengaruh mitos misalnya bahwa masturbasi bisa menyebabkan tangannya berbulu.
Alasan tersebut cukup masuk akal, karena sebagian orang yang pernah melakukan masturbasi akhirnya malah dibayangi perasaan bersalah. Perasaan bersalah setelah melakukan masturbasi dialami oleh sekitar 54 persen laki-laki dan 46,8 persen perempuan.
Menurut survei yang dilakukan National Health Laboratory Service (NHLS) pada tahun 1994, lebih dari 90 persen laki-laki dan sekitar 65-89 persen perempuan pernah masturbasi minimal 1 kali seumur hidupnya. Kelompok usia 25-54 tahun lebih banyak melakukannya dibandingkan usia 18-24 tahun.
Tidak semua menganggap masturbasi sebagai kebutuhan yang rutin harus dipenuhi, beberapa hanya melakukannya sekali waktu karena terpaksa. Terbukti dari seluruh responden yang disurvei, hanya 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan yang pernah masturbasi dalam setahun terakhir.
Selain itu, masturbasi juga tidak melulu dilakukan laki-laki atau perempuan lajang yang belum punya pasangan. Survei tersebut mengungkap, 85 persen laki-laki menikah dan 45 persen perempuan menikah juga pernah melakukan masturbasi dalam setahun terakhir.
Jika bukan karena masih lajang atau karena kecanduan, tentu ada alasan lain yang mendasari orang melakukan masturbasi. Beberapa alasan yang terungkap dalam survei tersebut adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Houghton.edu, Selasa (5/4/2011).
Alasan | Laki-laki | Perempuan |
Agar merasa lebih rileks | 26 % | 32 % |
Untuk menyalurkan hasrat seks dalam kondisi darurat | 73 % | 63 % |
Butuh penyaluran hasrat seks tapi tidak punya pasangan | 32 % | 32 % |
Pasangan sedang berhalangan atau tidak mood untuk bercinta | 16 % | 6 % |
Bosan karena tidak ada kegiatan | 11 % | 5 % |
Untuk mendapatkan kepuasan fisik | 40 % | 42 % |
Karena tidak bisa tidur | 16 % | 12 % |
Takut tertular HIV atau penyakit kelamin | 5 % | 5 % |
Sementara itu, sebagian orang juga punya alasan untuk sama sekali tidak melakukan masturbasi. Selain karena menganggap masturbasi menyimpang dari norma tertentu yang diyakininya, sebagian orang juga terpengaruh mitos misalnya bahwa masturbasi bisa menyebabkan tangannya berbulu.
Alasan tersebut cukup masuk akal, karena sebagian orang yang pernah melakukan masturbasi akhirnya malah dibayangi perasaan bersalah. Perasaan bersalah setelah melakukan masturbasi dialami oleh sekitar 54 persen laki-laki dan 46,8 persen perempuan.
Source:detik.com